Analisa Teknikal - (KJA) Sandi Bahari
Kantor Jasa Akuntan Sandi Bahari

Analisa Teknikal

Analisa teknikal adalah analisa pergerakan yang didasarkan pada hitungan matematis (rumus, grafik, chart, dsb). Dengan memadukan pergerakan suatu pair dengan rumus-rumus matematis tertentu diharapkan dapat memberikan gambaran atau prediksi di masa depan.
Besarnya keakuratan inilah yang menjadi seni dan level tersendiri dari masing-masing trader nantinya. Semakin anda rajin mengasah rumus, mengevaluasi, memadukan, dsb maka akan menjadi lebih presisi atau lebih akurat, dengan kata lain, lebih terampil dalam menggunakan analisa teknikal.

Beberapa hal penting yang terkait dengan analisis teknikal, yaitu:

  1. Grafik Harga: merupakan perwakilan dari harga pair dimana kita ingin melakukan pertimbangan atau perhitungan analisa terhadapnya. Ada 3 model grafik utama, yaitu garis, bar, dan lilin (candlestick), yang paling populer di Indonesia adalah grafik – grafik candlestik.2. Indikator: hampir bisa dibilang mustahil jika trader melakukan analisa teknikal tapi tidak mengenal dengan apa yg sering disebut dengan Indikator. Dengan indikator ini maka memungkinkan trader untuk mendapatkan gambaran atau tampilan yang lebih kompleks (grafik, garis, dsb) sehingga diharapkan muncul perspektif baru dalam analisa. Dalam forex terdapat banyak sekali indikator, bisa ratusan, namun tidak semua penting atau cocok dengan tradernya. Beberapa indikator yang umum digunakan adalah: MA, SMA/EMA, RSI.
  1. Tools – Teknik – Dan Metode: tujuan sederhana dari analisa teknikal adalah bisa mendapatkan gambaran akan trend (naik/turun) yang terjadi saat ini. Untuk itu selain dengan grafik dan indikator terdapat teknik-teknik dalam analisa teknikal yang juga sering digunakan seperti: Menarik garis Trend (teknik memprediksi trend dengan garis), Fibonacci (teknik prediksi support/resistance), Elliott Wave, Retracement & Reversal, dan sebagainya. Analisis teknis atau lebih dikenal dengan istilah analisis teknikal adalah merupakan suatu teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Pada awalnya analisis teknikal hanya memperhitungkan pergerakan harga pasar atau instrumen yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa harga mencerminkan seluruh faktor yang relevan sebelum seorang investor menyadarinya melalui berbagai cara lain. Analisis teknikal dapat menggunakan berbagai model dan dasar misalnya, untuk pergerakan harga digunakan metode seperti misalnya Indeks Kekuatan Relatif, Indeks pergerakan rata-rata, regresi, korelasi antar pasar dan intra pasar, siklus ataupun dengan cara klasik yaitu menganalisis pola grafik.

Analisis teknikal dikenal secara luas diantara para pedagang saham (atau dikenal dengan sebutan “Trader”) dan para profesional dibidang keuangan, namun dalam dunia akademis dianggap sebagai pseudosains or “voodoo finance”; it receives little or no direct support from academic sources and is considered akin to “astrology.”

Akademisi seperti Eugene Fama mengatakan bahwa pembuktian analisis teknikal ini sangat tipis dan inkonsisten yang merupakan “bentuk kekurangan” dari teknik yang diterima secara umum yaitu Hipotesa pasar efisien. Ekonom bernama Burton Malkiel berargumen bahwa “Analisis teknikal merupakan sesuatu yang diharamkan (anathema) dalam dunia akademis” dan selanjutnya ia mengatakan pula bahwa “dalam bentuknya yang merupakan hipotesa efisien pasar yang lemah, maka engkau tidak akan dapat memprediksi harga saham kedepannya berdasarkan harga yang lampau”.

Dalam pasar valuta asing, analisis teknis ini lebih banyak digunakan para praktisi dibandingkan penggunaan analisis fundamental. Beberapa studi internal mengindikasikan, bahwa aturan perdagangan tehnikal ini dapat menghasilkan imbal hasil yang konsisten pada periode hingga tahun 1987, kebanyakan penelitian akademis menitik beratkan pada sifat alamiah dari posisi anomali dari pasar mata uang. Terdapat spekulasi bahwa anomali ini terjadi sebagai akibat dari adanya intervensi bank sentral.

Prinsip Dasar Analisis Teknikal

  1. Follow The Smart Money; analisis teknikal mengikuti trend yang sedang terjadi di pasar. Analisis teknikal mempercayai, bahwa harga akan bergerak dalam trend tertentu dan trend ini akan bergerak terus hingga terjadi perubahan permintaan dan penawaran.
  2. Contrarian; sering kali tanpa melihat dasar fundamental suatu perusahaan pengguna analisis teknikal melakukan ‘trading’ pada saham yang dianggap bagus secara teknikal.
  3. Price Discounts Everything; dalam sesi fundamental mungkin kita mengetahui, bahwa harga akan dipengaruhi berita-berita mengenai laporan keuangan, nilai penjualan atau harga komoditi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Namun analisis teknikal mempercayai, bahwa harga akan mendiskon semua berita tersebut, sering kali harga melewati nilai harga teoritis secara fundamental (bisa naik atau turun).
  4. Price Fluctuates In Trends; harga saham atau komoditi biasanya akan bergerak dalam suatu trend tertentu.
  5. History Repeats Itself; analisis teknikal mempercayai, bahwa sejarah akan berulang. Maksudnya jika harga suatu saham dengan pola tertentu terjadi, maka di kemudian hari pola tersebut dapat terjadi kembali.

Salah satu konsep terpenting dalam analisis teknikal adalah trend. Dalam dunia investasi, trend adalah pergerakan ke mana suatu saham atau bursa mengarah. Terdapat 3 (tiga) trend dalam kaitannya dengan saham: uptrend (naik), downtrend (turun), dan sideways (landai).  Bagaimana kita menentukan sedang di trend mana suatu saham berada? Sebagaimana definisinya, analisis teknikal menentukan trend suatu saham dengan melihat chart. Untuk mempermudah, berikut penulis sertakan contoh dari masing-masing trend.

Namun demikian, ada kalanya kita kesulitan menentukan trend suatu saham. Hal ini karena gerakan saham tidak pernah lurus (naik terus, turun terus, atau landai terus), tetapi bergerak dalam rangkaian high dan low. Hal ini pulalah yang menimbulkan adanya trend di dalam trend. Disini, time frame sangat penting kita perhatikan untuk melihat gambaran trend yang sedang terbentuk. Apakah kita akan melihat trend jangka pendek, menengah, ataukah panjang. Hal penting untuk mengetahui di trend mana suatu saham, kita dapat menggunakan trendline. Trendline bisa kita tentukan dengan melihat garis Moving Average atau kita tarik garis sendiri. Garis trendline yang kita tarik sendiri adalah dengan cara menghubungkan titik-titik high ataupun titik-titik low suatu saham.

 

DAFTAR PUSTAKA

  • Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  • Agus Sartono. 2001, Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Salemba Empat.
  • Bambang Riyanto. 2001, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan ; Edisi 4. Yogyakarta: BPEE.
  • Husein Umar. 2000, Metode Riset Bisnis, Jakarta: Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.
Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Kembali ke Atas