Pendahuluan
1) Risiko salah saji material lebih tinggi ketika estimasi akuntansi dilibatkan.
2) Manajemen dapat menggunakan wewenang untuk membuat atau mengubah estimasi akuntansi sebagai alat untuk memanipulasi pembukuan.
3) Definisi:
(a) Estimasi akuntansi: Adalah perkiraan jumlah tanpa alat ukur yang tepat.
(b) Ketidakpastian estimasi: Kemungkinan bahwa perkiraan bisa salah.
Tujuan
1) Estimasi akuntansi termasuk Estimasi Nilai Wajar adalah Wajar; dan
2) Pengungkapan di LK sudah memadai.
Ketentuan Auditor
• Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
• Tanggapan terhadap Risiko yang Dinilai
• Prosedur Substantif Lebih Lanjut untuk Merespon Risiko Signifikan – Ketidakpastian Estimasi
• Mengevaluasi Kewajaran & Pengungkapan Estimasi Akuntansi
• Indikator Kemungkinan Penyimpangan Manajemen
• Representasi Tertulis
• Dokumentasi
Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
Auditor harus memperoleh pemahaman tentang:
• Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
• Bagaimana managemen mengidentifikasi transaksi tersebut, peristiwa yang membutuhkan estimasi akuntansi
• Bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi yaitu metode, pengendalian yang relevan; apakah ahli digunakan; asumsi; perubahan metode, dll.
Ketentuan
Respon Terhadap Risiko yang Dinilai
Auditor harus menentukan:
• Apakah manajemen telah tepat menerapkan ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan
• Apakah metode tersebut sesuai.
Auditor harus melakukan hal berikut:
• Apakah peristiwa yang terjadi hingga tanggal laporan auditor memberikan bukti audit.
• Uji bagaimana Management. membuat estimasi akuntansi.
• Uji efektivitas pengoperasiannya.
• Kembangkan titik estimasi atau rentang.
Ketidakpastian Estimasi
Untuk ketidakpastian estimasi, auditor harus mengevaluasi hal-hal berikut:
• Bagaimana manajemen mempertimbangkan asumsi alternatif, dan mengapa manajemen menolaknya.
• Apakah asumsi signifikan yang digunakan oleh manajemen sudah wajar.